BACA dan BAGIKAN ... !!! Ternyata PAK JOKOWI harus IZIN kepada AGUNG PODOMORO kalo mau mecat si AHOK ... !!!

BACA dan BAGIKAN ... !!! Ternyata PAK JOKOWI harus IZIN kepada AGUNG PODOMORO kalo mau mecat si AHOK ... !!!


 BACA dan BAGIKAN ... !!! Ternyata PAK JOKOWI harus IZIN kepada AGUNG PODOMORO kalo mau mecat si AHOK ... !!!

Ahok Ngaco dan Melecehkan, Bilang Tanpa Podomoro Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden

Saya pernah membuat artikel dengan judul : “Mengukur Kecerdasan Seorang Ahok” dimana dalam artikel tersebut (3 bulan yang lalu) sudah saya simpulkan bahwa Ahok kurang cerdas. Ada beberapa analisa yang menyimpulkan bahwa Kecerdasan Ahok sebenarnya hanya pas-pas an atau bisa dibilang minim dalam ukuran seorang Gubernur DKI. Hal itu yang membuat tidak heran Ahok memasang beberapa konsultan politik di Balai kota.

Salah satu analisa saya pada artikel tersebut yang menyebut Ahok bodoh terkait Ide Ahok yang sempat tercetus bahwa dia ingin mengkomersilkan Jalur Busway. Ini ide terbodoh dari seorang Gubernur DKI.

Baca Juga : AYO KITA SEBARKAN VERSI KPU... ANIES SANDI TANPA DUA PUTARAN SUDAH MENANG TELAK...!!! Lihat Disini https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta

Asal ceplos dan tidak berpikir dampaknya sama sekali. Sepintas saja diatas kertas , berapapun tariff masuk jalur Busway pasti mampu dibayar oleh banyak kalangan warga DKI. Bila saja itu diterapkan maka Kemacetan akan terjadi lebih parah dan malah sumber kemacetan yang terjadi berasal dari koridor-koridor jalur Busway yang penuh sesak.

Belum lagi angkutan massal tersebut langsung lumpuh beroperasi bila jalurnya boleh juga digunakan oleh puluhan hingga ratusan mobil-mobil bagus. Begitu juga dengan Ide nya dan Keyakinan Ahok bahwa Prostitusi mampu diminimkan bila dibangunkan sebuah Lokasi yang Terpusat.

Itu ide Konyol karena yang namanya Prostitusi bila dilegalkan maka dipastikan Para Konsumennya akan punya selera tersendiri dan membutuhkan kelas tersendiri. Mana mungkin mau Konsumen High Class bisa disatu-lokasikan dengan Konsumen Tukang Becak.

Akan tetap ada lokalisasi-lokalisasi yang tersebar. Jangankan nanti bila jadi dilegalkan, saat ini saja semua yang tidak legal seperti Alexis, Malioboro, PP dan lainnya saja masih tidak disentuh sama sekali oleh Ahok.

Begitulah penilaian saya terhadap Ahok. Dan bukan hanya saya saja yang bingung dengan pola pikir Ahok. Prof. Yusril saja juga bingung dengan cara berpikir Ahok ketika menyikapi Polemik Lahan Luar Batang.

Waktu itu Yusril sempat mengeluarkan pernyataan Otak Ahok Terbalik, Ahok belajar hukumnya dimana? Bagaimana tidak membingungkan karena Ahok menantang warga Luar Batang untuk menggugat Pempov DKI yang ingin menggusur mereka.

Sudah jelas mayoritas warga yang memiliki Sertifikat sehingga menolak digusur. Tetapi oleh Ahok malah warga disuruh menggugat Pemprov DKI. Apanya yang mau digugat? Kalau Pemprov yang menggugat atas kepemilikan sertifikat ya masih mungkinlah.

Ya begitulah Ahok yang selalu PeDe meskipun sebenarnya banyak sekali pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya di media sering Ngaco, Asal Bunyi dan tidak menunjukkan kecerdasannya sama sekali, tetapi karena saking Pede nya Ahok malah sering menyebut orang lain yang Ngaco.

Prihatin sebenarnya punya Gubernur yang tidak mampu berkaca seperti ini. **Pernyataan Terakhir Ahok Memang Sangat Melecehkan Jokowi Sekaligus Menghina Pendukung Jokowi** Dari berita-berita yang beredar yang bersumber dari Rekaman Video di Youtube, ternyata dalam suatu Rapat di Balai Kota DKI, Ahok mengeluarkan Pernyataan yang sangat melecehkan Jokowi.

Menurut Ahok, Jokowi tidak akan bisa jadi Presiden tanpa bantuan Agung Podomoro. Ini benar-benar melecehkan baik untuk Jokowi sendiri maupun para pendukungnya. Kutipan langsung ucapan Ahok : “Saya pengen bilang Pak Jokowi tidak bisa jadi Presiden kalau ngandalin APBD, saya ngomong jujur kok.

Jadi selama ini kalau bapak ibu lihat yang terbangun sekarang, rumah susun, jalan inpeksi, waduk semua, itu semua full pengembang, kaget gak?,” ujarnya seperti dikutip dalam video yang diunggah di Youtube, Selasa (21/6).

Ucapan Ahok itu sekali lagi membuat saya mengatakan Ahok benar-benar bodoh. Mengapa? Dalih Ahok terlalu dangkal sama sekali. Ternyata di benak Ahok berpikir bahwa Jokowi mendapatkan elektabilitas tinggi dari masyarakat Indonesia hanya karena berhasil merevitalisasi waduk-waduk, merelokasi PKL dan membuat Kampung Deret (memindahkan warga ke Rusun).

Dan itu atas pertolongan para Pengembang, terutama Agung Podomoro. Ini bodoh dan dangkal sama sekali. Ada tiga alasan untuk menyebutnya seperti itu. Pertama, Bahwa dibangunnya Rumah Susun oleh para Pengembang termasuk Agung Podomoro itu adalah Pembayaran Hutang dari Pengembang atas kewajiban-kewajibannya jauh hari sebelumnya dimana para pengembang tersebut sudah terikat kontrak dengan Pemprov DKI dan sesuai UU maupun Perda yang ada.

(Kewajiban Kompensasi Pemanfaatan Lahan). Entah Ahok bodoh atau pura-pura tidak tahu. Jadi sebenarnya yang terjadi adalah nyata-nyata Jokowi sudah berhasil menagih Hutang ke Podomoro untuk membangun Rusun, berikut Merevitalisasi Ciliwung dan Waduk, dan Jokowi berhasil merelokasi warga ke Rusun tanpa keributan dan kerusuhan seperti Kalijodo, Kampung Pulo dan lainnya seperti yang ditangani dengan gaya Ahok.

Ngaco benar Ahok karena menghitung-hitung Jasa Agung Podomoro yang membangun Rusun dan merevitalisasi Waduk. Agung Podomoro itu membayar hutangnya. Itu masalahnya. Kenapa dibalik jadi Agung Podomoro membantu Jokowi melakukan Pencitraan dengan Program-programnya?


Benar-benar ngaco si Ahok ini. Kedua, Bahwa tingginya Elektabilitas Jokowi sebelum Pilpres itu bukan semata-mata Suksesnya Jokowi merelokasi PKL Tanah Abang, Revitalisasi Waduk Pluit dan Rumah Susun.

Prestasi Jokowi lainnya masih banyak yang sudah dinilai masyarakat. Ahok terlalu bodoh untuk mampu menilai bahwa Penghargaan Mayoritas penduduk Indonesia pada Jokowi itu berasal dari Track Recordnya dan Konsistensinya.

7 tahun membangun Solo itu bukan omong kosong. Dunia luar menghargainya. Begitu sampai di Jakarta, hamper 2 tahun menangani Jakarta Jokowi tetap konsisten dengan cara bekerjanya.

Bagaimana Jokowi menghadapi banjir dan macet, bagaimana cara Jokowi menghadapi berbagai permasalahan Jakarta membuat semua orang menilainya dan menjadi yakin akan kemampuannya dan akhirnya memilihnya untuk menjadi Presiden.

Jadi bodoh sekali kalau hanya yang dihitung Rusun dan Revitalisasi Waduk sebagai pendongkrak Elektabilitas. Ketiga, bahwa sekali lagi Ahok terbukti tidak paham sama sekali dengan Betapa Berharganya Arti Nilai Berkomunikasi.

Ahok itu tidak percaya bahwa Blusukannya Jokowi itu punya dampak luar biasa. Jokowi melakukan Blusukan dengan gayanya tersendiri. Dengan kerendahan-hatinya Jokowi mampu berbaur dengan masyarakat.

Itulah rahasia kedekatan hati para pendukung Jokowi dengan sang Presiden. Disisi lain dengan kemampuan berkomunikasinya Jokowi mampu bekerja-sama dengan siapapun. Catat ini, Hok. Bahwa sangat jauh berbeda dengan kamu, Hok.

Jokowi itu mampu mengalah pada siapapun dan mampu berkomunikasi dengan siapapun. Itulah rahasia dari mengapa Jokowi selalu didukung banyak orang baik temannya maupun dihargai oleh mantan lawan-lawannya.

Ahok itu sangat bodoh kalau berpikir bahwa dirinya akan bisa menjadi Presiden nantinya dengan memakai cara Dukungan dari Agung Podomoro yang “akan setia setiap saat untuk menyumbang” Pemprov DKI. Tidak ada yang gratis dalam Dunia Usaha.



Ahok sendiri tahu bahwa Kencing aja di Jakarta harus bayar Rp. 2.000. jadi mana ada Pengusaha yang iklas menyumbang gratis sampai kiamatpun. Bodoh saja kalau ada Calon Presiden yang berharap atau mengandalkan dukungan penuh pengembang seperti Agung Podomoro untuk menjadikan dirinya sebagai Presiden.

Jangankan Ahok yang mesti “menjual” lahan Pemprov DKI untuk Podomoro, Politisi seperti Hari Tanoe yang duitnya tidak kalah banyak dari Podomoro saja setengah mati mendapatkan Elektabilitas dari rakyat.

Jadi sekali lagi Ahok sungguh Ngaco mengatakan Jokowi bisa menjadi Presiden atas bantuan Agung Podomoro. Selain ngaco, Ahok dalam hal tersebut melecehkan Jokowi yang selama ini menjadi orang yang sangat berjasa mempopulerkan dirinya (Siapa yang bisa membantah bahwa popularitas Ahok datang karena mendampingi Jokowi).

Dan satu lagi, Ahok secara tersirat menghina para pemilih Jokowi dengan menilai mereka hanya menyukai /menghormati Jokowi berdasarkan Revitalisasi Waduk dan Rusun. Bagaimana mungkin Ahok akan didukung pendukung Jokowi kalau dirinya menganggap rendah para pendukung Jokowi dan Jokowi nya sendiri? Sekian.

Sumber : http://www.pos-metro.com/2016/06/ahok-mulai-ngancam-pak-jokowi-tidak.html


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BACA dan BAGIKAN ... !!! Ternyata PAK JOKOWI harus IZIN kepada AGUNG PODOMORO kalo mau mecat si AHOK ... !!!"

Post a Comment