Kerusakan Lingkungan dan Upaya Mengatasinya
Artikel ini akan menjelaskan tentang Kerusakan Lingkungan, Kerusakan Lingkungan dan Upaya Mengatasinya, pengertian Pencemaran, pencemaran, Pencemaran Air dan Cara Mengatasinya, Pencemaran Tanah dan Cara Mengatasinya, Pencemaran Udara dan Cara Mengatasinya, Daur Ulang Limbah, Kerusakan Lingkungan
Kamu telah memahami bahwa peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Lingkungan dikatakan rusak apabila keseimbangane kosistem yang ada di dalamnya telah terganggu.
Berbagai aktivitas manusia dan perkembangan teknologi telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan berbagai macam pencemaran.
Suatu zat dikatakan bersifat polutan jika keberadaannya dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan makhluk hidup, jumlahnya melebihi batas, dan berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Berikut ini beberapa jenis kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Pencemaran air dapat terjadi baik di perairan darat (sungai, danau, rawa) maupun di perairan laut. Kerusakan perairan darat dapat disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, dan penggundulan hutan.
Industri sering membuang bahan berbahaya dan beracun langsung ke perairan tanpa melalui unit pengolahan limbah. Limbah industri ini sering mengandung merkuri, arsen, dan kadmium.
Zat-zat ini bersifat racun sehingga merusak kehidupan di ekosistem perairan dan berbahaya bagi hewan atau manusia yang meminum air dari kawasan tersebut.
Setelah memenuhi persyaratan tertentu, limbah baru boleh dibuang ke alam. Beberapa tahap pengolahan limbah cair adalah sebagai berikut.
2) Pengolahan sekunder, dilakukan secara biologi dengan menambah bakteri aerobik ke dalam limbah untuk mengurangi kadar racun pada limbah organik sampai 90%.
3) Pengolahan lanjutan, merupakan pengolahan yang bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa zat kimia, agen biologis, dan partikel-partikel yang tertinggal setelah pengolahan primer dan sekunder. Contohnya dengan memberi desinfektan.
Selain ketiga langkah di atas, masih banyak langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air di perairan.
Setiap hari, aktivitas manusia menghasilkan sampah, sehingga sampah yang terkumpul dalam sehari dapat mencapai berjuta-juta ton.
Sebagian sampah, terutama sampah organik dapat dihancurkan menjadi tanah atas jasa organisme saprofit dan pengurai.
Namun sebagian lagi tidak dapat diuraikan seperti pestisida, sisa oli mesin, deterjen, karet, kaleng, kaca, plastik, dan zat-zat lain yang sulit terurai secara alami.
Bahan-bahan tersebut menetap di lingkungan sehingga menjadi bahan pencemar pada tanah Kerusakan tanah juga dapat disebabkan oleh kerusakan hutan, misalnya karena aktivitas penebangan secara liar.
Selain melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati, hutan yang telah gundul juga me-nyebabkan tanah di kawasan itu menjadi tidak subur dan berkurangnya persediaan air dalam tanah. Ketika hujan turun, air langsung jatuh ke tanah.
Jika volume air hujan yang mencapai tanah lebih besar daripada kemampuan tanah menyerap air, air hujan langsung mengalir di permukaan tanah dan me-larutkan tanah bagian atas yang biasanya subur (mengandung humus).
Tanah yang terbawa erosi ini akan mengendap di sungai, danau, maupun waduk sehingga menyebabkan pendangkalan.
Dalam kondisi normal, udara terdiri dari nitrogen (N2) = 78.09 %; oksigen (O2) = 21,94 %; karbondioksida (CO2) = 0,032 %; argon (Ar) = 0,93 %; dan komponen lainnya dalam jumlah sedikit.
Lapisan atmosfer bagian atas, tepatnya di daerah straposfer terdapat gas ozon (O3) yang dapat menyaring sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia di bumi.
Limbah juga dihasilkan oleh pabrik, kantor, bengkel, rumah sakit, pasar, pertokoan, dan tempattempat lain dengan berbagai bentuk. Oleh karena itu jumlah limbah yang dihasilkan setiap hari sangat banyak.
Limbah dapat berwujud padat Umumnya limbah padat diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA), kemudian ditimbun atau dibakar. Namun cara-cara ini tidak tepat karena merugikan lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga : Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Kamu telah memahami bahwa peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Lingkungan dikatakan rusak apabila keseimbangane kosistem yang ada di dalamnya telah terganggu.
Berbagai aktivitas manusia dan perkembangan teknologi telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan berbagai macam pencemaran.
Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, atau energi ke dalam lingkungan yang berakibat penurunan kualitas lingkungan hingga pada tingkatan tertentu. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut polutan.
Suatu zat dikatakan bersifat polutan jika keberadaannya dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan makhluk hidup, jumlahnya melebihi batas, dan berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Berikut ini beberapa jenis kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Pencemaran Air dan Cara Mengatasinya
Air yang tercemar menunjukkan ciri-ciri tertentu seperti keruh atau berwarna, berbau, pH asam atau basa, mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti logam berat, atau mengandung mikroorganisme yang dapat mengganggu pengguna air.Pencemaran air dapat terjadi baik di perairan darat (sungai, danau, rawa) maupun di perairan laut. Kerusakan perairan darat dapat disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, dan penggundulan hutan.
Industri sering membuang bahan berbahaya dan beracun langsung ke perairan tanpa melalui unit pengolahan limbah. Limbah industri ini sering mengandung merkuri, arsen, dan kadmium.
Zat-zat ini bersifat racun sehingga merusak kehidupan di ekosistem perairan dan berbahaya bagi hewan atau manusia yang meminum air dari kawasan tersebut.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air adalah sebagai berikut.
a. Limbah cair industri tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan, tetapi harus diolah dulu di unit pengolahan limbah.Setelah memenuhi persyaratan tertentu, limbah baru boleh dibuang ke alam. Beberapa tahap pengolahan limbah cair adalah sebagai berikut.
2) Pengolahan sekunder, dilakukan secara biologi dengan menambah bakteri aerobik ke dalam limbah untuk mengurangi kadar racun pada limbah organik sampai 90%.
3) Pengolahan lanjutan, merupakan pengolahan yang bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa zat kimia, agen biologis, dan partikel-partikel yang tertinggal setelah pengolahan primer dan sekunder. Contohnya dengan memberi desinfektan.
- Penyuluhan dan pengawasan penggunaan pupuk pada lahan pertanian agar dilakukan secara efisien.
- Pengawasan terhadap batas minimal kandungan fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga.
Selain ketiga langkah di atas, masih banyak langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air di perairan.
Pencemaran Tanah dan Cara Mengatasinya
Pencemaran tanah sering berkaitan erat dengan pencemaran perairan. Penyebab pencemaran tanah misalnya limbah rumah tangga, limbah industri, nuklir, sampah perkotaan, kerusakan hutan, dan bencana alam.Setiap hari, aktivitas manusia menghasilkan sampah, sehingga sampah yang terkumpul dalam sehari dapat mencapai berjuta-juta ton.
Sebagian sampah, terutama sampah organik dapat dihancurkan menjadi tanah atas jasa organisme saprofit dan pengurai.
Namun sebagian lagi tidak dapat diuraikan seperti pestisida, sisa oli mesin, deterjen, karet, kaleng, kaca, plastik, dan zat-zat lain yang sulit terurai secara alami.
Bahan-bahan tersebut menetap di lingkungan sehingga menjadi bahan pencemar pada tanah Kerusakan tanah juga dapat disebabkan oleh kerusakan hutan, misalnya karena aktivitas penebangan secara liar.
Selain melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati, hutan yang telah gundul juga me-nyebabkan tanah di kawasan itu menjadi tidak subur dan berkurangnya persediaan air dalam tanah. Ketika hujan turun, air langsung jatuh ke tanah.
Jika volume air hujan yang mencapai tanah lebih besar daripada kemampuan tanah menyerap air, air hujan langsung mengalir di permukaan tanah dan me-larutkan tanah bagian atas yang biasanya subur (mengandung humus).
Tanah yang terbawa erosi ini akan mengendap di sungai, danau, maupun waduk sehingga menyebabkan pendangkalan.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mencegah pencemaran tanah adalah sebagai berikut.
- Mendaur ulang sampah-sampah yang masih berpotensi untuk dimanfaatkan. Misalnya sampah kertas, plastik, dan logam dapat didaur ulang untuk dicetak menjadi bahan baru. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos dan gas bio.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Memisahkan sampah yang mudah terurai dan yang sulit terurai.
- Penggunaan pestisida sesuai dengan aturan.
- Menghindari penebangan hutan secara liar.
Pencemaran Udara dan Cara Mengatasinya
Bumi yang kita diami ini dilindungi oleh atmosfer bumi. Lapisan atmosfer terbawah yang paling dekat dengan bumi disebut troposfer. Di dalam troposfer terdapat udara yang setiap saat kamu hirup.Dalam kondisi normal, udara terdiri dari nitrogen (N2) = 78.09 %; oksigen (O2) = 21,94 %; karbondioksida (CO2) = 0,032 %; argon (Ar) = 0,93 %; dan komponen lainnya dalam jumlah sedikit.
Lapisan atmosfer bagian atas, tepatnya di daerah straposfer terdapat gas ozon (O3) yang dapat menyaring sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia di bumi.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara adalah sebagai berikut.
- Tidak membakar bahan-bahan beracun di udara terbuka.
- Pengurangan atau penghentian penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
- Menggunakan bahan bakar yang mengeluarkan sedikit asap, misalnya bahan bakar gas (elpiji).
- Membatasi penggunaan freon dalam kehidupan sehari-hari.
- Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC.
- Penghentian penggunaan busa yang dibuat dengan CFC.
- Membatasi emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri.
Daur Ulang Limbah
Setiap hari kamu berhubungan dengan berbagai macam benda seperti kertas, kain, plastik, botol kaca, kaleng, sisir, bungkus makanan dan minuman, dan sebagainya. Bila barangbarang itu sudah tidak digunakan, tentu kamu akan membuangnya sebagai limbah.Limbah juga dihasilkan oleh pabrik, kantor, bengkel, rumah sakit, pasar, pertokoan, dan tempattempat lain dengan berbagai bentuk. Oleh karena itu jumlah limbah yang dihasilkan setiap hari sangat banyak.
Limbah dapat berwujud padat Umumnya limbah padat diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA), kemudian ditimbun atau dibakar. Namun cara-cara ini tidak tepat karena merugikan lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga : Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
0 Response to "Kerusakan Lingkungan dan Upaya Mengatasinya"
Post a Comment