Pengertian Denotatif dan Konotatif beserta Contohnya
Berikut ini adalah Artikel yang menjelaskan tentang Pengertian dan Contoh Makna Denotatif dan Konotatif, Pengertian Denotatif dan Konotatif, makna denotasi, makna konotasi, contoh kalimat denotasi, contoh kalimat konotasi, contoh kata konotasi, contoh kata denotasi, contoh makna konotasi, contoh makna denotasi.
Dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar pelajaran mengenai makna konotatif dan denotatif. Bagi Anda yang belum paham apa itu makna denotatif dan konotatif bisa membaca artikel berikut ini kita akan membahas tentang Pengertian dan Contoh Makna Denotatif dan Konotatif.
Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif atau konotatif.
Kata rumah monyet mengadung makna konotatif. Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang tepat. Begitu juga dengan istilah rumah asap.
Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Makna konotatif dan denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakai bahasa. Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, seangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.
Kata cantik lebih umum daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita.
Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula bersifat jelek. Kata-kata yang berkonotasi jelek dapat kita sebutkan seperti kata tolol (lebih jelek daripada bodoh), mampus (lebih jelek daripada mati), gubuk (lebih jelek daripada rumah).
Di pihak lain, kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari makna denotatif referen lain. Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan sendirinya akan ganda sehingga kontekslah yang lebih berperan dalam hal ini.
Kata membanting tulang (makna denotatif adalah membanting sebuah tulang) mengandung makna “bekerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan. Kata membanting tulang dapat kita masukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.
Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.
Nah, itulah penjelasan mengenaik pengertian dan contoh makna denotatif dan konotatif. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda memahami apa yang dimaksud.
Bila terdapat kekeliruan atau pertanyaan, bisa menuliskannya di kolom komentar di bawah postingan ini. Dan jika ingin membaca secara banyak hal mengenai tata bahasa, bisa membeli buku di atas. Salam.
Baca Juga : Pengertian, Contoh, dan Langkah-langkah Menulis Paragraf Persuasif
Dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar pelajaran mengenai makna konotatif dan denotatif. Bagi Anda yang belum paham apa itu makna denotatif dan konotatif bisa membaca artikel berikut ini kita akan membahas tentang Pengertian dan Contoh Makna Denotatif dan Konotatif.
Pengertian Makna Denotatif dan Konotatif
Makna Denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan, misalanya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna makan seperti itu adalah makna denotatif.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif untung atau pukul.
Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif atau konotatif.
Kata rumah monyet mengadung makna konotatif. Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang tepat. Begitu juga dengan istilah rumah asap.
Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Contoh:
Rumah = gedung, wisma, graha
Penonton = pemirsa, pemerhati
Dibuat = dirakit, dibuat
Makna konotatif dan denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakai bahasa. Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, seangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.
Kalimat di bawah ini menunjukkan hal itu.
Dia adalah wanita cantik (denotatif)
Dia adalah wanita manis (konotatif)
Kata cantik lebih umum daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita.
Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula bersifat jelek. Kata-kata yang berkonotasi jelek dapat kita sebutkan seperti kata tolol (lebih jelek daripada bodoh), mampus (lebih jelek daripada mati), gubuk (lebih jelek daripada rumah).
Di pihak lain, kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari makna denotatif referen lain. Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan sendirinya akan ganda sehingga kontekslah yang lebih berperan dalam hal ini.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan masyarakat.
Kata membanting tulang (makna denotatif adalah membanting sebuah tulang) mengandung makna “bekerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan. Kata membanting tulang dapat kita masukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.
Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.
Kata-kata idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut:
Keras kepala, panjang tangan, sakit hati
Nah, itulah penjelasan mengenaik pengertian dan contoh makna denotatif dan konotatif. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda memahami apa yang dimaksud.
Bila terdapat kekeliruan atau pertanyaan, bisa menuliskannya di kolom komentar di bawah postingan ini. Dan jika ingin membaca secara banyak hal mengenai tata bahasa, bisa membeli buku di atas. Salam.
Baca Juga : Pengertian, Contoh, dan Langkah-langkah Menulis Paragraf Persuasif
0 Response to "Pengertian Denotatif dan Konotatif beserta Contohnya"
Post a Comment