Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi
Dalam sebuah diskusi atau permusyawarahan, setiap pendapat, masukan, saran, kritik, ataupun sanggahan dan penolakan terhadap pendapat orang lain harus disertai dengan alasan yang logis atas ketidaksetujuan tersebut dan ada upaya menemukan solusi yang lebih baik.
Proses diskusi dapat kalian awali dengan penentuan moderator dan notulis yang bertugas mengendalikan dan mencatat jalannya diskusi.
Perempuan dan Lingkungan Hidup
(Perempuan Terkena Dampak Limbah, Polusi, dan Pencemaran)
Hubungan perempuan dan lingkungan hidup sangat erat. Selain menyediakan air bersih untuk keluarga, perempuan juga menjaga kebersihan rumah, menyediakan makanan bergizi, mengelola pembuangan sampah, hingga memelihara tanaman agar tercipta keindahan dan keasriannya.
Dalam rumah tangga, perempuan berperan besar bagi terwujudnya pola konsumsi “hijau” atau berwawasan lingkungan. Misalnya dengan memilih produk rumah tangga yang ramah lingkungan, pemisahan sampah, menjadi sampah organik dan nonorganik, pengurangan timbunan sampah dengan pembuatan kompos serta upaya tindakan nyata kegiatan daur ulang.
Perempuan diharapkan dapat menjadi “motor” dalam upaya penghematan energi (listrik, gas, minyak tanah) dan penggunaan air bersih. Hal ini berarti perempuan turut untuk memberi kesempatan kepada generasi berikutnya agar dapat menikmati sumber daya alam Indonesia yang makin menipis. Sebagai ibu, perempuan berpotensi untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan pada keluarganya. Namun demikian, kaum perempuan juga rentan terhadap pencemaran lingkungan.
Penelitian Dr. Nani Djuangsih (1987) dari UNPAD menemukan adanya residu DDT pada ASI buruh tani. Residu DDT tersebut membahayakan ibu dan bayinya. Selain itu, sayuran yang terkena pestisida pun menjadi tidak aman dikonsumsi keluarga.
Di lingkungan rumah tangga, pemakaian obat nyamuk, pemutih pakaian, dan pembersih lantai, mengakibatkan perempuan berpotensi tercemar zat-zat beracun. Dalam jangka panjang zat-zat beracun tersebut berdampak buruk pada kesehatannya. Misalnya gangguan hormon, infertilitas, gangguan syaraf, dan melemahnya sistem imunisasi tubuh.
(Sumber: www.menegpp.go.id, dengan pengubahan)
Apabila kalian tidak setuju atau kurang sependapat dengan pendapat di atas, kalian dapat menyampaikan ketidaksetujuan kalian dengan menyampaikan sanggahan. Perlu kalian ingat, bahwa dalam menyampaikan sanggahan, harus melalui izin moderator diskusi terlebih dahulu guna menjaga tertibnya diskusi.
Selain itu, kalian juga harus mengungkapkan alasan ketidaksetujuan, upaya memberikan solusi, serta menjaga etika berdiskusi lain, seperti penggunaan bahasa yang santun, ilmiah, komunikatif, dan tidak bertele-tele.
a. Sanggahan terhadap pernyataan mengenai pemikiran kembali tentang upaya untuk menjadikan kaum wanita sebagai motor penggerak di berbagai bidang. Tidak semua bidang tepat dan sesuai ditangani oleh kaum wanita.
Perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum wanita itu sendiri.
b. Saya sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan dapat menjadi “motor” dalam upaya menghemat energi. Namun demikian, pemikiran mengenai upaya untuk menjadikan kaum wanita sebagai motor penggerak di berbagai bidang, menurut saya harus dipikirkan kembali secara masak.
Menurut pemikiran saya, tidak semua bidang tepat dan sesuai ditangani oleh kaum wanita. Contoh di antaranya adalah perempuan sebagai kepala keluarga yang dalam keluarga tersebut terdapat pria yang mampu memimpin.
Jadi, menurut saya, perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum wanita itu sendiri.
Baca Juga : Menulis Puisi Bebas dengan Memerhatikan Unsur Persajakan
Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi
Dalam menyanggah ataupun memberikan solusi, sebaiknya menggunakan bahasa yang santun dan komunikatif. Persiapkan kelompok kalian untuk mengadakan diskusi dengan bahan wacana di bawah ini. Persiapkan kelengkapan yang diperlukan dalam diskusi.Proses diskusi dapat kalian awali dengan penentuan moderator dan notulis yang bertugas mengendalikan dan mencatat jalannya diskusi.
Contoh bahan diskusi
Perempuan dan Lingkungan Hidup
(Perempuan Terkena Dampak Limbah, Polusi, dan Pencemaran)
Hubungan perempuan dan lingkungan hidup sangat erat. Selain menyediakan air bersih untuk keluarga, perempuan juga menjaga kebersihan rumah, menyediakan makanan bergizi, mengelola pembuangan sampah, hingga memelihara tanaman agar tercipta keindahan dan keasriannya.
Dalam rumah tangga, perempuan berperan besar bagi terwujudnya pola konsumsi “hijau” atau berwawasan lingkungan. Misalnya dengan memilih produk rumah tangga yang ramah lingkungan, pemisahan sampah, menjadi sampah organik dan nonorganik, pengurangan timbunan sampah dengan pembuatan kompos serta upaya tindakan nyata kegiatan daur ulang.
Perempuan diharapkan dapat menjadi “motor” dalam upaya penghematan energi (listrik, gas, minyak tanah) dan penggunaan air bersih. Hal ini berarti perempuan turut untuk memberi kesempatan kepada generasi berikutnya agar dapat menikmati sumber daya alam Indonesia yang makin menipis. Sebagai ibu, perempuan berpotensi untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan pada keluarganya. Namun demikian, kaum perempuan juga rentan terhadap pencemaran lingkungan.
Penelitian Dr. Nani Djuangsih (1987) dari UNPAD menemukan adanya residu DDT pada ASI buruh tani. Residu DDT tersebut membahayakan ibu dan bayinya. Selain itu, sayuran yang terkena pestisida pun menjadi tidak aman dikonsumsi keluarga.
Di lingkungan rumah tangga, pemakaian obat nyamuk, pemutih pakaian, dan pembersih lantai, mengakibatkan perempuan berpotensi tercemar zat-zat beracun. Dalam jangka panjang zat-zat beracun tersebut berdampak buruk pada kesehatannya. Misalnya gangguan hormon, infertilitas, gangguan syaraf, dan melemahnya sistem imunisasi tubuh.
(Sumber: www.menegpp.go.id, dengan pengubahan)
Persetujuan dan Tanggapan Diskusi
Dalam proses diskusi dengan bahan wacana di atas akan muncul berbagai pendapat atau tanggapan, misalnya seperti berikut.- Saya sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan dapat menjadi “motor” dalam upaya menghemat energi. Selain itu, saya juga berpikir bagaimana supaya perempuan juga memiliki hak untuk menjadi motor penggerak di bidang lainnya. Untuk itu, sebagai kaum perempuan, saya sangat mendukung dengan upaya-upaya penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak.
- Menyikapi kenyataan mengenai dampak lingkungan yang disandang oleh kaum perempuan, saya berpendapat bahwa pemerintah dengan instansi yang terkait beserta kita semua sangat perlu untuk melakukan upaya-upaya antisipasi terhadap dampak pencemaran yang lebih jauh.
Apabila kalian tidak setuju atau kurang sependapat dengan pendapat di atas, kalian dapat menyampaikan ketidaksetujuan kalian dengan menyampaikan sanggahan. Perlu kalian ingat, bahwa dalam menyampaikan sanggahan, harus melalui izin moderator diskusi terlebih dahulu guna menjaga tertibnya diskusi.
Selain itu, kalian juga harus mengungkapkan alasan ketidaksetujuan, upaya memberikan solusi, serta menjaga etika berdiskusi lain, seperti penggunaan bahasa yang santun, ilmiah, komunikatif, dan tidak bertele-tele.
Sanggahan dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi
Berkenaan dengan proses diskusi selanjutnya, mungkin akan muncul berbagai tanggapan yang berupa pertanyaan, masukan, kritik, dan sanggahan. Tanggapan tersebut misalnya sebagai berikut.a. Sanggahan terhadap pernyataan mengenai pemikiran kembali tentang upaya untuk menjadikan kaum wanita sebagai motor penggerak di berbagai bidang. Tidak semua bidang tepat dan sesuai ditangani oleh kaum wanita.
Perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum wanita itu sendiri.
b. Saya sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan dapat menjadi “motor” dalam upaya menghemat energi. Namun demikian, pemikiran mengenai upaya untuk menjadikan kaum wanita sebagai motor penggerak di berbagai bidang, menurut saya harus dipikirkan kembali secara masak.
Menurut pemikiran saya, tidak semua bidang tepat dan sesuai ditangani oleh kaum wanita. Contoh di antaranya adalah perempuan sebagai kepala keluarga yang dalam keluarga tersebut terdapat pria yang mampu memimpin.
Jadi, menurut saya, perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum wanita itu sendiri.
Baca Juga : Menulis Puisi Bebas dengan Memerhatikan Unsur Persajakan
0 Response to "Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi"
Post a Comment