Menilai Pementasan Drama
Pada Pelajaran sebelumnya tentunya kalian telah belajar menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata, bukan? Naskah tersebut tentunya akan menjadi lebih baik jika kalian perankan. Sebelum kalian memerankan suatu lakon drama, terlebih dahulu kalian harus melatih kemampuan berakting.
berbagai situasi.
Perubahan nada suara akibat perubahan perasaan itu tentu saja akan disertai perubahan ekspresi wajah. Mungkin dengan tidak terasa akan disertai pula gerakan anggota tubuh terutama tangan.
Dengan cara begitu, calon aktor dapat mengekspresikan perasaan tokoh yang akan dimainkannya melalui suara, ekspresi wajah, dan gerakgerik tubuh dengan penuh penghayatan. Selain itu, membaca puisi di muka teman-teman juga berguna untuk membiasakan diri tampil di muka umum.
Kalau membaca puisi mengutamakan latihan olah vokal, maka menirukan binatang ini sasaran utamanya olah gerak. Olah gerak ini tentu sangat bermanfaat bagi aktor untuk melakukan gerak-gerik (akting) di panggung memerankan tokoh yang dipercayakan kepadanya.
Kemampuan menirukan ini amat penting, sebab apa yang dilakukan aktor di panggung sebenarnya menirukan tokoh yang diperankannya.
Demikian pula calon aktor perlu mencoba seolah-olah sedang marah, putus asa, menyerah, atau yang lain. Dengan latihan seperti ini, diharapkan kelak dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh yang sedang bersedih, marah, dan lain-lain.
Bila sudah hafal, mencoba mempraktikkan berdialog tanpa naskah. Pada awalnya, dialog itu diperagakan tanpa gerakan. Setelah lancar, baru disertai gerakangerakan, ekspresi wajah, dan anggota tubuh. Hasilnya didiskusikan, mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.
Calon aktor juga harus berlatih berjalan terpincang-pincang karena kakinya sakit, berjalan terhuyung-huyung karena mabuk, berjalan mengendap-endap karena takut ketahuan, dan lain-lain.
Latihan seperti ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya calon aktor dapat melakukannya dengan sempurna seperti yang dikehendaki naskah. Sebab, kalau sudah dipraktikkan di panggung tidak dapat diulang atau diperbaiki.
Dari mana dia muncul, bergerak ke mana, dialog apa yang diucapkan, bagaimana mengucapkannya (pelan atau keras), bagaimana ekspresi wajah, dan gerakan anggota tubuh semua dibayangkan. Setelah itu, dipraktikkan dalam permainan drama.
Baca Juga : Menyimpulkan Pesan Pidato yang Didengarkan
Menilai Pementasan Drama
Akting termasuk salah satu jenis keterampilan dan penguasaannya harus melalui pelatihan. Semua orang normal sebenarnya bisa menjadi aktor. Syaratnya, berniat sungguh-sungguh dan mau berlatih. Latihan-latihan berikut ini dapat kalian laksanakan untuk melatih kemampuan bermain drama.1. Membaca Puisi
Calon aktor perlu membaca puisi dengan suara lantang di depan temantemannya. Manfaatnya, untuk melatih vokal supaya terbiasa melakukan perubahan nada suara sebagai akibat adanya perubahan perasaan dalamberbagai situasi.
Perubahan nada suara akibat perubahan perasaan itu tentu saja akan disertai perubahan ekspresi wajah. Mungkin dengan tidak terasa akan disertai pula gerakan anggota tubuh terutama tangan.
Dengan cara begitu, calon aktor dapat mengekspresikan perasaan tokoh yang akan dimainkannya melalui suara, ekspresi wajah, dan gerakgerik tubuh dengan penuh penghayatan. Selain itu, membaca puisi di muka teman-teman juga berguna untuk membiasakan diri tampil di muka umum.
Gambar. Drama |
2. Menirukan Gerakan Binatang
Calon aktor menirukan gerakan khas macam-macam binatang. Bila menirukan kera, gerakan anggota tubuhnya, ekspresi wajahnya, dan suaranya harus seperti kera.Kalau membaca puisi mengutamakan latihan olah vokal, maka menirukan binatang ini sasaran utamanya olah gerak. Olah gerak ini tentu sangat bermanfaat bagi aktor untuk melakukan gerak-gerik (akting) di panggung memerankan tokoh yang dipercayakan kepadanya.
3. Menirukan Gerakan Orang
Calon aktor mencoba menirukan orang yang sudah dikenalnya. Lebih baik lagi kalau orang yang ditirukan itu juga sudah dikenal oleh teman-temannya. Kalau temannya bisa menebak orang yang ditirukan, berarti cara menirukannya sudah baik.Kemampuan menirukan ini amat penting, sebab apa yang dilakukan aktor di panggung sebenarnya menirukan tokoh yang diperankannya.
4. Tertawa dan Menangis
Calon aktor mencoba tertawa terus-menerus sampai benar-benar bisa tertawa kalau ia ingin tertawa. Demikian pula calon aktor perlu mencoba menangis seolaholah dia sedang mengalami hal yang menyedihkan.Demikian pula calon aktor perlu mencoba seolah-olah sedang marah, putus asa, menyerah, atau yang lain. Dengan latihan seperti ini, diharapkan kelak dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh yang sedang bersedih, marah, dan lain-lain.
5. Berdialog
Calon aktor mencoba berdialog. Mula-mula, dialognya bebas tanpa naskah, seolah-olah sedang memerankan tokoh tertentu dalam drama. Nah, kalau sudah lancar, calon aktor mencoba berdialog dengan membaca naskah. Naskah drama harus dibaca berulang-ulang silih berganti dengan lawan mainnya. Kemudian, naskah itu dihafalkan.Bila sudah hafal, mencoba mempraktikkan berdialog tanpa naskah. Pada awalnya, dialog itu diperagakan tanpa gerakan. Setelah lancar, baru disertai gerakangerakan, ekspresi wajah, dan anggota tubuh. Hasilnya didiskusikan, mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.
6. Gerak Kerja Panggung
Gerak kerja panggung ini harus dipelajari dan dilatih berulang-ulang. Misalnya, makan dengan tangan (tanpa sendok dan garpu) sambil duduk bersila dan mengobrol santai, makan dengan garpu dan pisau, minum langsung dari botol, dan lain-lain.Calon aktor juga harus berlatih berjalan terpincang-pincang karena kakinya sakit, berjalan terhuyung-huyung karena mabuk, berjalan mengendap-endap karena takut ketahuan, dan lain-lain.
Latihan seperti ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya calon aktor dapat melakukannya dengan sempurna seperti yang dikehendaki naskah. Sebab, kalau sudah dipraktikkan di panggung tidak dapat diulang atau diperbaiki.
7. Bermain Drama
Calon aktor mencoba bermain drama. Naskah yang dimainkan tentu dipilih naskah yang sederhana dan tidak panjang. Calon aktor menghafalkan dialog tokoh yang diperankan dan membayangkan akting yang akan dilakukannya.Dari mana dia muncul, bergerak ke mana, dialog apa yang diucapkan, bagaimana mengucapkannya (pelan atau keras), bagaimana ekspresi wajah, dan gerakan anggota tubuh semua dibayangkan. Setelah itu, dipraktikkan dalam permainan drama.
Unsur-Unsur yang Dinilai dari Pementasan Drama
Unsur-unsur yang harus dinilai dari sebuah pementasan drama sebagai berikut.a. Tata panggung
Panggung merupakan tempat latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung yang baik merupakan pendukung keberhasilan permainan drama.b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu dipertimbangkan , apakah busana atau kostum sudah sesuai dengan lakon yang diperankan.c. Ekspresi pemeran
Penjiwaan yang total dari para pemeran dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.Baca Juga : Menyimpulkan Pesan Pidato yang Didengarkan
0 Response to "Menilai Pementasan Drama"
Post a Comment